Mukidi dari desa berlibur ke Jakarta. Dia ingin keliling Jakarta dengan naik Metromini. Ia pun duduk dan sebisa mungkin menyesuaikan diri agar tidak nampak seperti orang asing yang baru tahu Jakarta.
Diam-diam dia mengamati segala yang terjadi. Termasuk tingkah laku Kernet dan penumpang-penumpang bus.
Saat si Kernet menyodorkan tangannya ke penumpang sebelahnya sambil menggemerincingkan beberapa uang logam di tangannya. Tanpa berucap kernet itu langsung diberi uang oleh si penumpang Rp.3000,-. Lalu ketika si kernet itu melakukan hal yang sama kepada Mukidi, maka Mukidi pun ikut memberikan uang Rp.3000,- juga.
Tak lama kemudian si kernet bilang, "Dirman Dirman Dirman" (tanda dia memberitahu bahwa bus telah sampai di Jl. Sudirman).
Lalu seorang penumpang laki-laki bilang, kiri !!! Dan turunlah penumpang tersebut.
Selang berapa lama kernet bilang, "Kartini Kartini Kartini"
Seorang cewek muda bilang, kiri !!!
Lalu cewek tersebutpun turun.
Beberapa lama kernet itu bilang lagi, "Wahidin Wahidin Wahidin"
Adalagi cowok yang bilang, kiri..!!!
Lalu cowok itupun turun juga.
Tinggallah Mukidi seorang diri di dalam bus sebagai penumpang yang dalam hatinya ngedumel dan lama-lama jengkel juga dia. Lalu dicoleklah si kernet sambil dengan nada marah Mukidi bilang, "Kurang ajar sampeyan, dari tadi orang-orang sampeyan panggil. Lhaaa nama saya ndak sampeyan panggil-panggil !!! Kalo begini caranya .. Kapan saya turun !!!"
Untung si kernet tanggap dan tanya, "Siapa nama bapak??"
Setelah diberitahu si kernetpun bilang, "Mukidi ... Mukidi ... Mukidi ..."
Mukidi-pun lega dan berkata, "Naaaah begituuuuu ... !! Kiri !!"
Maka turunlah Mukidi di jalan TOL !!!
Bagi yang merasa kehilangan Mukidi, harap menghubungi pihak Jasa Marga karena dia ditemukan pingsan setelah berjalan cukup jauh ...😀😀😀😜